Rabu, 05 Agustus 2015

Mulai hari dengan sholat Subuh Berjamaah

"Andaikata mereka mengetahui pahala shalat isya' dan subuh, niscaya mereka akan mendatanginya meskipun dengan merangkak"
(HR Bukhari dan Muslim)

Subuh adalah shalat yang begitu memiliki banyak fadhilah (keutamaan), bahkan rasulullah menggatakan "Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang banyak berjalan dalam kegelapan ( waktu isya' dan subuh) menuju masjid dengan cahaya yang sangat terang pada hari kiamat"
(HR. Abu Dawud, At-Tarmidzi dan Ibnu Majah).

Selasa, 04 Agustus 2015

Kiat Praktis Menghafal Al-Quran

1. Niat ikhlash (QS. 98;5) dan memahami keutamaan menghafal Al-Qur'an. Keikhlasan akan memunculkan semangat dan ketahanan seorang muslim dalam menjalankan setiap perintah Allah dengan maksimal 2. Sungguh-sungguh (mujahadah) dan memiliki tekad (kemauan) yang kuat (QS.29;6&69) 3. Sabar dan istiqomah (QS.47:31, 3;142, 46;13) 4. Yakin bahwa menghafal Al Qur’an adalah mudah ( QS. 54;15/22/32/40) 5. Memperhatikan ada-adab membaca Al Qur’an. Membaca dengan tadabbur (berusaha memahami isinya) dan khusyu’, membaguskan bacaan (bacaan yang ideal dan sesuai tajwid), menjaga kesucian dan kebersihan, dll 6. Setiap hari harus ada waktu wajib khusus Al Qur’an. Dan konsisten terhadap waktu yang sudah kita tetapkan. Jika terpaksa dilanggar, maka maktu yang dilanggar harus dihitung hutang. Jika belajar atau menghafal Al Qur’an dengan prinsip “kalau sempat”, maka dijamin tidak akan berhasil. 7. Menetapkan target secara eksak sesuai kemampuan maksimal masing-masing yang memungkinkan untuk dicapai, baik dari segi jumlah yang mau dihafal maupun batas waktunya (harian, mingguan, bulanan, atau tahunan). Misal: dalam waktu sekian harus dapat sekian (kalau perlu ditulis). Target tidak boleh abstrak (misal: secukupnya, sedapatnya, seselesai-selesainya, sebanyak-banyaknya, sekena-kenanya, sesempatnya, dsb) 8. Menghafal persurat atau perhalaman. Jika langsung per-ayat, umumnya akan mengalami kesulitan saat menyambung antar ayat 9. Halaman/surat yang hendak dihafal, dibaca berulang-ulang sampai akrab dan memiliki gambaran utuh dengan halaman/surat tersebut, dengan konsentrasi penuh dan pandangan fokus. Jangan sampai teralihkan pada pikiran dan pandangan yang lain 10. Membaca dengan tartil dan tidak tergesa-gesa (QS.73;4, 75;16, 20;114). Membaca dengan cepat (tergesa-gesa) akan menjadikan hafalan mudah kacau. 11. Dengan suara yang lantang dan berusaha membaca dengan suara yang terbaik, karena akan lebih berkesan dan membekas di pikiran. Menghafal dengan suara yang pelan akan sulit memastikan benarnya bacaan, dan akan muncul keraguan saat dibaca dengan keras. 12. Setelah melakukan proses pada poin ke-9, 10, dan 11, baru kemudian menghafal satu ayat sampai lancar, kemudian lanjut ke ayat berikutnya. Kemudian diulang dari awal, lanjut lagi ke ayat berikutnya, dan seterusnya hingga selesai satu surat atau satu halaman yang menjadi target (Tetap dengan tartil dan suara lantang. Walaupun sudah hafal, tidak boleh semakin cepat) 13. Mengulang surat atau hafalan yang baru dihafal minimal sepuluh kali di hari tersebut. Pastikan yang baru dihafal di pagi hari, sore masih hafal, atau sebaliknya. 14. Talaqqi dan memperdengarkan hafalannya kepada orang yang menguasai ilmu tajwid (QS.75;18), lebih utama jika orang tersebut juga hafal 15. Banyak mengulang (muroja’ah) hafalan, dan tidak menambah hafalan baru sampai hafalan yang lama kuat. Rasulullah saw bersbada:´Jagalah Al Qur’an ini, demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di tanganNya, sungguh ia (hafalan Qur’an) lebih cepat lepasnya dari unta yang ditambatkan” (Muttafaqun ‘Alaih) 16. Menggunakan satu mushaf yang standar (mushaf ‘Utsmani). Karena saat menghafal, secara otomatis mata dan pikiran akan merekam letak ayat. Dan mengingat letak ayat, sangat membantu mengingat ayat. 17. Disiplin dalam memanfaatkan setiap waktu luang. Bagi penghafal Al Qur’an, ”menunggu adalah waktu yang sangat menyenangkan” 18. Menjauhi segala hal yang sia-sia (banyak ngobrol, banyak melamun, mendengar atau melihat hal yang sia-sia, dsb), lebih-lebih yang haram (QS. 23:3, 25;72, 28;55). Rasulullah saw bersabda: ”Janganlah kalian banyak bicara tanpa dzikrullah, karena sesungguhnya banyak bicara tanpa dzikrullah dapat menjadikan kerasnya hati. Dan sejauh-jauh hamba dari Allah adalah yang hatinya keras (HR. At Turmudzi, dan Al Baihaqi). 19. Senantiasa berdoa agar dimudahkan dalam menghafal Al-Qur’an (QS.20;114). Setiap selesai sholat fardhu, sholat sunnah, sebelum dan sesudah membaca Al Qur’an, dan sesering mungkin. Karena tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan (seizin) Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung.(QS. 75;17) 20. Ber’azam: sekali hafal tidak boleh lupa selamanya (seumur hidup). Jangan sampai di kemudian hari kita menjadi mantan hafizh qur’an, atau kita mengatakan: dulu saya hafal surat ini dan itu, dulu saya hafal sekian juz, dulu saya rajin muroja’ah, atau dulu hafalan Qur’an saya banyak, dsb. na’udzubillah.

Kiat Praktis Menghafal Al-Quran

1. Niat ikhlash (QS. 98;5) dan memahami keutamaan menghafal Al-Qur'an. Keikhlasan akan memunculkan semangat dan ketahanan seorang muslim dalam menjalankan setiap perintah Allah dengan maksimal 2. Sungguh-sungguh (mujahadah) dan memiliki tekad (kemauan) yang kuat (QS.29;6&69) 3. Sabar dan istiqomah (QS.47:31, 3;142, 46;13) 4. Yakin bahwa menghafal Al Qur’an adalah mudah ( QS. 54;15/22/32/40) 5. Memperhatikan ada-adab membaca Al Qur’an. Membaca dengan tadabbur (berusaha memahami isinya) dan khusyu’, membaguskan bacaan (bacaan yang ideal dan sesuai tajwid), menjaga kesucian dan kebersihan, dll 6. Setiap hari harus ada waktu wajib khusus Al Qur’an. Dan konsisten terhadap waktu yang sudah kita tetapkan. Jika terpaksa dilanggar, maka maktu yang dilanggar harus dihitung hutang. Jika belajar atau menghafal Al Qur’an dengan prinsip “kalau sempat”, maka dijamin tidak akan berhasil. 7. Menetapkan target secara eksak sesuai kemampuan maksimal masing-masing yang memungkinkan untuk dicapai, baik dari segi jumlah yang mau dihafal maupun batas waktunya (harian, mingguan, bulanan, atau tahunan). Misal: dalam waktu sekian harus dapat sekian (kalau perlu ditulis). Target tidak boleh abstrak (misal: secukupnya, sedapatnya, seselesai-selesainya, sebanyak-banyaknya, sekena-kenanya, sesempatnya, dsb) 8. Menghafal persurat atau perhalaman. Jika langsung per-ayat, umumnya akan mengalami kesulitan saat menyambung antar ayat 9. Halaman/surat yang hendak dihafal, dibaca berulang-ulang sampai akrab dan memiliki gambaran utuh dengan halaman/surat tersebut, dengan konsentrasi penuh dan pandangan fokus. Jangan sampai teralihkan pada pikiran dan pandangan yang lain 10. Membaca dengan tartil dan tidak tergesa-gesa (QS.73;4, 75;16, 20;114). Membaca dengan cepat (tergesa-gesa) akan menjadikan hafalan mudah kacau. 11. Dengan suara yang lantang dan berusaha membaca dengan suara yang terbaik, karena akan lebih berkesan dan membekas di pikiran. Menghafal dengan suara yang pelan akan sulit memastikan benarnya bacaan, dan akan muncul keraguan saat dibaca dengan keras. 12. Setelah melakukan proses pada poin ke-9, 10, dan 11, baru kemudian menghafal satu ayat sampai lancar, kemudian lanjut ke ayat berikutnya. Kemudian diulang dari awal, lanjut lagi ke ayat berikutnya, dan seterusnya hingga selesai satu surat atau satu halaman yang menjadi target (Tetap dengan tartil dan suara lantang. Walaupun sudah hafal, tidak boleh semakin cepat) 13. Mengulang surat atau hafalan yang baru dihafal minimal sepuluh kali di hari tersebut. Pastikan yang baru dihafal di pagi hari, sore masih hafal, atau sebaliknya. 14. Talaqqi dan memperdengarkan hafalannya kepada orang yang menguasai ilmu tajwid (QS.75;18), lebih utama jika orang tersebut juga hafal 15. Banyak mengulang (muroja’ah) hafalan, dan tidak menambah hafalan baru sampai hafalan yang lama kuat. Rasulullah saw bersbada:´Jagalah Al Qur’an ini, demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di tanganNya, sungguh ia (hafalan Qur’an) lebih cepat lepasnya dari unta yang ditambatkan” (Muttafaqun ‘Alaih) 16. Menggunakan satu mushaf yang standar (mushaf ‘Utsmani). Karena saat menghafal, secara otomatis mata dan pikiran akan merekam letak ayat. Dan mengingat letak ayat, sangat membantu mengingat ayat. 17. Disiplin dalam memanfaatkan setiap waktu luang. Bagi penghafal Al Qur’an, ”menunggu adalah waktu yang sangat menyenangkan” 18. Menjauhi segala hal yang sia-sia (banyak ngobrol, banyak melamun, mendengar atau melihat hal yang sia-sia, dsb), lebih-lebih yang haram (QS. 23:3, 25;72, 28;55). Rasulullah saw bersabda: ”Janganlah kalian banyak bicara tanpa dzikrullah, karena sesungguhnya banyak bicara tanpa dzikrullah dapat menjadikan kerasnya hati. Dan sejauh-jauh hamba dari Allah adalah yang hatinya keras (HR. At Turmudzi, dan Al Baihaqi). 19. Senantiasa berdoa agar dimudahkan dalam menghafal Al-Qur’an (QS.20;114). Setiap selesai sholat fardhu, sholat sunnah, sebelum dan sesudah membaca Al Qur’an, dan sesering mungkin. Karena tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan (seizin) Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung.(QS. 75;17) 20. Ber’azam: sekali hafal tidak boleh lupa selamanya (seumur hidup). Jangan sampai di kemudian hari kita menjadi mantan hafizh qur’an, atau kita mengatakan: dulu saya hafal surat ini dan itu, dulu saya hafal sekian juz, dulu saya rajin muroja’ah, atau dulu hafalan Qur’an saya banyak, dsb. na’udzubillah.

Kiat Praktis Menghafal Al-Quran

1. Niat ikhlash (QS. 98;5) dan memahami keutamaan menghafal Al-Qur'an. Keikhlasan akan memunculkan semangat dan ketahanan seorang muslim dalam menjalankan setiap perintah Allah dengan maksimal 2. Sungguh-sungguh (mujahadah) dan memiliki tekad (kemauan) yang kuat (QS.29;6&69) 3. Sabar dan istiqomah (QS.47:31, 3;142, 46;13) 4. Yakin bahwa menghafal Al Qur’an adalah mudah ( QS. 54;15/22/32/40) 5. Memperhatikan ada-adab membaca Al Qur’an. Membaca dengan tadabbur (berusaha memahami isinya) dan khusyu’, membaguskan bacaan (bacaan yang ideal dan sesuai tajwid), menjaga kesucian dan kebersihan, dll 6. Setiap hari harus ada waktu wajib khusus Al Qur’an. Dan konsisten terhadap waktu yang sudah kita tetapkan. Jika terpaksa dilanggar, maka maktu yang dilanggar harus dihitung hutang. Jika belajar atau menghafal Al Qur’an dengan prinsip “kalau sempat”, maka dijamin tidak akan berhasil. 7. Menetapkan target secara eksak sesuai kemampuan maksimal masing-masing yang memungkinkan untuk dicapai, baik dari segi jumlah yang mau dihafal maupun batas waktunya (harian, mingguan, bulanan, atau tahunan). Misal: dalam waktu sekian harus dapat sekian (kalau perlu ditulis). Target tidak boleh abstrak (misal: secukupnya, sedapatnya, seselesai-selesainya, sebanyak-banyaknya, sekena-kenanya, sesempatnya, dsb) 8. Menghafal persurat atau perhalaman. Jika langsung per-ayat, umumnya akan mengalami kesulitan saat menyambung antar ayat 9. Halaman/surat yang hendak dihafal, dibaca berulang-ulang sampai akrab dan memiliki gambaran utuh dengan halaman/surat tersebut, dengan konsentrasi penuh dan pandangan fokus. Jangan sampai teralihkan pada pikiran dan pandangan yang lain 10. Membaca dengan tartil dan tidak tergesa-gesa (QS.73;4, 75;16, 20;114). Membaca dengan cepat (tergesa-gesa) akan menjadikan hafalan mudah kacau. 11. Dengan suara yang lantang dan berusaha membaca dengan suara yang terbaik, karena akan lebih berkesan dan membekas di pikiran. Menghafal dengan suara yang pelan akan sulit memastikan benarnya bacaan, dan akan muncul keraguan saat dibaca dengan keras. 12. Setelah melakukan proses pada poin ke-9, 10, dan 11, baru kemudian menghafal satu ayat sampai lancar, kemudian lanjut ke ayat berikutnya. Kemudian diulang dari awal, lanjut lagi ke ayat berikutnya, dan seterusnya hingga selesai satu surat atau satu halaman yang menjadi target (Tetap dengan tartil dan suara lantang. Walaupun sudah hafal, tidak boleh semakin cepat) 13. Mengulang surat atau hafalan yang baru dihafal minimal sepuluh kali di hari tersebut. Pastikan yang baru dihafal di pagi hari, sore masih hafal, atau sebaliknya. 14. Talaqqi dan memperdengarkan hafalannya kepada orang yang menguasai ilmu tajwid (QS.75;18), lebih utama jika orang tersebut juga hafal 15. Banyak mengulang (muroja’ah) hafalan, dan tidak menambah hafalan baru sampai hafalan yang lama kuat. Rasulullah saw bersbada:´Jagalah Al Qur’an ini, demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di tanganNya, sungguh ia (hafalan Qur’an) lebih cepat lepasnya dari unta yang ditambatkan” (Muttafaqun ‘Alaih) 16. Menggunakan satu mushaf yang standar (mushaf ‘Utsmani). Karena saat menghafal, secara otomatis mata dan pikiran akan merekam letak ayat. Dan mengingat letak ayat, sangat membantu mengingat ayat. 17. Disiplin dalam memanfaatkan setiap waktu luang. Bagi penghafal Al Qur’an, ”menunggu adalah waktu yang sangat menyenangkan” 18. Menjauhi segala hal yang sia-sia (banyak ngobrol, banyak melamun, mendengar atau melihat hal yang sia-sia, dsb), lebih-lebih yang haram (QS. 23:3, 25;72, 28;55). Rasulullah saw bersabda: ”Janganlah kalian banyak bicara tanpa dzikrullah, karena sesungguhnya banyak bicara tanpa dzikrullah dapat menjadikan kerasnya hati. Dan sejauh-jauh hamba dari Allah adalah yang hatinya keras (HR. At Turmudzi, dan Al Baihaqi). 19. Senantiasa berdoa agar dimudahkan dalam menghafal Al-Qur’an (QS.20;114). Setiap selesai sholat fardhu, sholat sunnah, sebelum dan sesudah membaca Al Qur’an, dan sesering mungkin. Karena tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan (seizin) Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung.(QS. 75;17) 20. Ber’azam: sekali hafal tidak boleh lupa selamanya (seumur hidup). Jangan sampai di kemudian hari kita menjadi mantan hafizh qur’an, atau kita mengatakan: dulu saya hafal surat ini dan itu, dulu saya hafal sekian juz, dulu saya rajin muroja’ah, atau dulu hafalan Qur’an saya banyak, dsb. na’udzubillah.

AL AMANAH

Ada tiga kata yang saling berkaitan: Al Amanah, Al Iman, dan Al Aman. Al aman artinya memberikan rasa aman, Al Amanah artinya menjag akepercayaan dan Al Iman artinya percaya kepada allah. dari sini kita paham bahwa seorang yang beriman harus mempunyai jiwa amanah. sebab dengan imanya ia sadar bahwa allah subhanahuwata'alah selalu mengontrol dirinya. dalam surat Az Zalzalah, 7-8, allah berfirman yang artinya " maka siapa yang berbuat kebaikan sebesar atom maka allah pasti membalasnya. dan barang siapa yang berbuat keburukan sebesar atom allah pasti melihatnya