Setelah membeli kayu bakar, orang ini kemudian di rumahnya memilih kayu kayu tersebut. Tak
Syaikh berkata: "kayu ini adalah tumbal sihir, diperuntukkan atas satu
keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu dan beberapa orang anak, selama
paku ini masih menancap, satu keluarga tersebut tengah dalam keadaan
sakit, dan hanya Allah yang mengetahui jenis sakitnya.." Lalu Syaikh itu
berkata kembali: "Alhamdulillah kamu belum membakar kayu ini, jika itu
kamu lakukan, niscaya satu keluarga tersebut akan Mati semua". Berikut
cara pengobatan sihir sesuai dengan resep Rasulullah Saw
A. PENGOBATAN SIHIR
Pengobatan sihir bisa dilakukan dengan dua cara:
Pertama, dengan ruqyah yang sesuai syariat
Di antara metode yang pernah dipraktikkan dan itu mujarab adalah
1. Mandi dengan air yang telah dicampur daun bidara
Persiapan: Siapkan 7 daun bidara hijau, dan seember air yang cukup untuk mandi.
Caranya:
a. Haluskan daun bidara dengan ditumbuk, dan campurkan ke dalam air yang telah disiapkan.
b. Baca ayat-ayat berikut di dekat air (di luar kamar mandi):
1) Baca ta’awudz: a-‘uudzu billahi minas syaithanir rajiim
2) Ayat kursi (QS. Al-Baqarah: 255)
3) QS. Al-A’raf, dari ayat 117 sampai 122
4) QS. Yunus, dari ayat 79 sampai 82
5) QS. Taha, dari ayat 65 sampai 70
6) Surat Al-Kafirun, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas
7) Minumkan air tersebut di atas 3 kali (bisa gunakan gelas kecil)
8) Gunakan sisanya untuk mandi.
9) Cara seperti ini bisa dilakukan beberapa kali, sampai pengaruh sihirnya hilang.
(Metode ini disebutkan oleh Dr. Said bin Ali bin Wahf al-Qohthani dalam
buku beliau Ad-Dua wa Yalihi Al-Ilaj bi Ar-Ruqa, Hal. 35).
2. Membaca beberapa ayat alquran kemudian ditiupkan
Caranya:
a. Baca surat Al-Fatihah, ayat kursi, dua ayat terakhir surat Al-Baqarah, surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas.
b. Ulangi sebanyak 3 kali atau lebih
c. Baca ayat di atas, sampil ditiupkan dan diusapkan ke bagian tubuh yang sakit.
d. Baca doa-doa ketika menjenguk orang sakit.
Kedua, menghancurkan simpul sihir
Cara kedua ini adalah metode menghilangkan sihir yang paling mujarab.
Hanya saja, cara kedua ini agak sulit dilakukan, karena harus diketahui
simpul sihir yang ditanam oleh dukun. Jika simpul sihir ini bisa
dihancurkan maka pengaruh sihir akan hilang total. Simpul ini bak
pangkalan militer bagi si dukun untuk menyihir objek sasaran.
Sebagaimana hal ini pernah dialami oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam, seperti yang disebutkan dalam Shahih Bukhari dan Shahih
Muslim. Berikut redaksi kisah yang lebih lengkap. Redaksi ini disebutkan
oleh At-Tsa’alibi dalam tafsirnya dan dinukil oleh Ibnu katsir:
Dari Ibnu Abbas dan A’isyah radhiyallahu ‘anhuma menceritakan:
Dulu ada seorang remaja Yahudi yang menjadi pelayan Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam. Sehingga, datanglah beberapa orang Yahudi menemui
anak ini. Sampai akhirnya si remaja ini mengambil rontokan rambut kepala
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan potongan sisir rambut, dan
dia berikan ke orang Yahudi. Akhirnya, mereka gunakan rambut ini
sebagai bahan untuk menyihir Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Pelaku
sihir adalah seorang Yahudi Bani Zuraiq, namanya Labid bin A’sham.
Simpul sihir dari rambut tersebut di tanam di sumur milik Bani Zuraiq,
namanya sumur Dzarwan.
Karena pengaruh sihir ini, Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam jatuh sakit, sampai rambut beliau mudah
rontok. Beliau seolah-olah melakukan sesuatu dengan istrinya padahal
tidak melakukan apapun. Sampai akhirnya beliau bermimpi, beliau melihat
ada dua malaikat yang datang. Yang satu duduk di dekat kepala beliau dan
yang satu duduk di dekat kaki beliau.
Malaikat pertama bertanya,
“Apa yang terjadi dengan orang ini?” “Dia tersihir.” Jawab Malaikat
kedua. “Siapa yang menyihir?” Tanya malaikat pertama. “Labid bin A’sham
orang Yahudi.” Jawab malaikat kedua. “Dengan apa dia disihir?” Jawabnya:
“Dengan rambut dan potongan sisir.” “Di mana simpul sisirnya?”
Jawabnya: “Dibungkus kulit mayang kurma, ditindih batu, di dalam sumur
Dzarwan.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam terbangun. Kemudian beliau
berangkat ke sumur Dzarwan di Bani Zuraiq bersama Ali bin Abi Thalib,
Zubair bin Awam, dan Ammar bin Yasir.
Ali diperintahkan untuk
mengambil batu itu, untuk mengeluarkan bungkus simpul sihir. Ketika itu,
Allah menurunkan dua surat Al-Muawidzatain (surat Al-Falaq dan An-Nas).
Sebelumnya, Ali bin Abi Thalib diperintahkan untuk membaca dua surat
tersebut. Ternyata di dalamnya ada beberapa helai rambut dan potongan
sisirnya. Di sana juga ada ikatan buntalan jumlahnya ganjil. Selanjutnya
benda itu dimusnahkan dan sumurnya ditutup.
Seketika itu, Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam langsung terasa ringan dan hilang pengaruh
sihirnya. Setelah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kembali, beliau
sampaikan kepada istrinya:
يَا عَائِشَةُ، كَأَنَّ مَاءَهَا نُقَاعَةُ الحِنَّاءِ، أَوْ كَأَنَّ رُءُوسَ نَخْلِهَا رُءُوسُ الشَّيَاطِينِ
“Hai Aisyah, air sumur itu seperti terkena daun pacar (inai). Atau
seolah pangkal mayang kurma seperti kepala setan.” (HR. Bukhari 5763)
Imam Ibnul Qoyim dalam Zadul Ma’ad mengatakan:
Cara menyembuhkan sakit ini ada dua, di antaranya adalah mengeluarkan
sumber sihir dan menghancurkannya. Ini adalah cara yang paling sempurna.
Sebagaimana terdapat riwayat yang shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam bahwa beliau berdoa kepada Allah tentang sumber sihir yang
menimpa beliau, kemudian Allah tunjukkan bahwa pangkalnya ada di dalam
sumur, dengan rambut dan potongan sisir dibungkus mayang kurma jantan.
Ketika benda itu dikeluarkan, pengaruh sihir itu langsung hilang, seolah
beliau baru terbebas dari ikatan. Inilah metode yang paling ampuh untuk
mengobati orang yang terkena sihir. Seperti halnya menghilangkan sumber
penyakit dalam tubuh (Zadul Ma’ad, 4:113)
B. PENCEGAHAN DARI SIHIR
1- Dalam setiap keadaan senantiasa mentauhidkan Allah Azza wa Jalla dan
bertawakkal kepadaNya, serta menjauhi perbuatan syirik dengan segala
bentuknya.
2- Melaksanakan setiap kewajiban-kewajiban yang Allah
Subhanahu wa Ta'ala perintahkan, dan menjauhi setiap yang dilarang,
serta bertaubat dari setiap perbuatan dosa dan kejelekan. Nabi
Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu
'anhu :
يَا غُلاَمُ ! إنِي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ ، احْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ...
"Wahai anak, sesungguhnya aku akan mengajarkanmu beberapa kalimat. Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu…"[HR Tirmidzi]
3. Tidak membiarkan anak-anak berkeliaran saat akan terbenamnya
matahari. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, yang
artinya: "Jika malam telah masuk -jika kalian berada di sore hari-, maka
tahanlah anak-anak kalian. Sesungguhnya setan berkeliaran pada waktu
itu. tatkala malam telah datang sejenak, maka lepaskanlah mereka". [HR
Bukhari Muslim].
4- Membersihkan rumah dari salib, patung-patung,
binatang yang diawetkan dan gambar-gambar yang bernyawa serta anjing.
Diriwayatkan dalam sebuah hadits, bahwa Malaikat (rahmat) tidak akan
memasuki rumah yang di dalamnya terdapat hal-hal di atas. Demikian juga
dibersihkan dari piranti-piranti yang melalaikan, gitar, piano, seruling
dan musik.
5. Memperbanyak membaca Al Qur`an dan manjadikannya
sebagai dzikir harian. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, bahwa
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
لَا تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنْ الْبَيْتِ الَّذِي تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ
"Janganlah menjadikan rumah-rumah kalian layaknya kuburan. Sesungguhnya
setan lari dari rumah yang dibaca di dalamnya surat Al Baqarah".[HR
Muslim]
6- Membentengi diri dengan doa-doa dan ta’awudz serta
dzikir-dzikir yang disyariatkan, seperti dzikir pagi dan sore,
dzikir-dzikir setelah shalat fardhu, dzikir sebelum dan sesudah bangun
tidur, do’a ketika masuk dan keluar rumah, do’a ketika naik kendaraan,
do’a ketika masuk dan keluar masjid, do’a ketika masuk dan keluar kamar
mandi, do’a ketika melihat orang yang mandapat musibah, serta
dzikir-dzikir lainnya.
Ibnul Qayyim berkata,”Sesungguhnya sihir
para penyihir itu akan bekerja secara sempurna bila mengenai hati yang
lemah, jiwa-jiwa yang penuh dengan syahwat yang senanantiasa bergantung
kepada hal-hal rendahan. Oleh sebab itu, umumnya sihir banyak mengenai
para wanita, anak-anak, orang-orang bodoh, orang-orang pedalaman, dan
orang-orang yang lemah dalam berpegang teguh kepada agama, sikap
tawakkal dan tauhid, serta orang-orang yang tidak memiliki bagian sama
sekali dari dzikir-dzikir Ilahi, doa-doa, dan ta’awwudzaat nabawiyah.”
[Zaadul Ma’ad (4/116)]
7. Memakan tujuh butir kurma ‘ajwah setiap pagi hari. Berdasarkan sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam :
مَنْ تَصَبَّحَ كُلَّ يَوْمٍ سَبْعَ تَمَرَاتٍ عَجْوَةً لَمْ يَضُرَّهُ فِي ذَلِكَ الْيَوْمِ سُمٌّ وَلَا سِحْرٌ
"Barangsiapa yang makan tujuh butir kurma ‘ajwah pada setiap pagi, maka
racun dan sihir tidak akan mampu membahayakannya pada hari itu". [HR
Bukhari dan Muslim]
Semoga bermanfaat, jangan lupa sebarkan pada yang lain. (
KabarMakkah.Com)